Mata uang kripto atau cryptocurrency menjadi salah satu topik yang cukup hangat dibicarakan belakangan ini. Bahkan jenis mata uang yang turut menjadi tren pembicaraan tak melulu hanya Bitcoin. Beberapa mata uang lain seperti Dogecoin bahkan dengan cepat menjadi salah satu mata uang kripto yang menarik perhatian berbagai kalangan masyarakat. Salah satu alasan yang mendorong mata uang ini begitu populer saat ini adalah nilai tukarnya. Berbeda dengan aset investasi lain seperti saham maupun deposito, perkembangan nilai tukar mata uang ini begitu cepat dan signifikan. Tak sedikit bahkan yang memutuskan untuk kemudian beralih pada mata uang ini.
Mengenal Mata Uang Kripto
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, mata uang kripto sebenarnya merujuk pada beberapa jenis mata uang. Memang pada awalnya Bitcoin adalah jenis mata uang kripto yang begitu terkenal dan mungkin merupakan yang pertama di industri ini. Namun seiring dengan popularitas Bitcoin, hal ini memantik munculnya berbagai jenis mata uang lain. Beberapa di antaranya adalah Ethereum dan Dogecoin.
Beberapa Mata Uang Kripto yang Cukup Terkenal
Salah satu mata uang tersebut, Dogecoin, bahkan cukup unik dalam hal popularitasnya. Awalnya mata uang ini sebenarnya digunakan sebagai guyonan semata. Hal ini dilakukan sebagai guyonan untuk menanggapi betapa populernya Bitcoin pada saat itu. Tak heran jika kemudian logo mata uang yang digunakan adalah gambar anjing Shiba Inu.
Namun berkat cuitan dan dukungan yang diberikan oleh Elon Musk, salah satu pionir industri teknologi dunia, Dogecoin benar-benar diwujudkan sebagai alternatif mata uang kripto saat ini. Bahkan beberapa waktu belakangan ini, perkembangan nilai tukarnya semakin signifikan. Tak heran jika kemudian banyak kalangan yang beralih pada mata uang ini. Harapannya dengan nilai tukar yang rendah saat ini, nilai mata uang Dogecoin akan dengan cepat berkembang menjadi begitu signifikan di masa mendatang.
Tetap Harus Waspada
Mata uang kripto bisa jadi salah satu ajang investasi yang begitu menguntungkan pada saat ini. Meski demikian, aset ini masih harus diperlakukan dengan begitu hati-hati. Alasan utamanya adalah karena tingginya volatilitas aset ini. Volatilitas memang bisa menjadi hal yang sangat menguntungkan. Pergerakan yang cepat bisa menjadikan nilai tukar mata uang atau aset investasi meningkat secara signifikan. Tapi di waktu yang bersamaan, volatilitas juga bisa menjadikan nilai suatu aset mengalami depresiasi atau penurunan secara signifikan.
Jika tidak dilakukan dengan manajemen risiko yang tepat, hal ini bisa sangat berbahaya. Investor yang menanamkan dana dalam jumlah besar bisa mengalami kerugian dalam jumlah yang besar pula. Hal ini tentunya sekali lagi akan sangat merugikan investor.
Di sisi lain, hingga saat ini pemerintah belum memberikan kepastian yang solid terhadap mata uang kripto ini. Memang, pemerintah melalui Bappebti telah mengakui mata uang kripto sebagai aset yang legal untuk diperjualbelikan. Meski demikian, pemerintah hingga saat ini belum mengakui mata uang seperti ini sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga belum memberikan proteksi kepada para investor. Proteksi ini, seperti yang berlaku pada investasi saham oleh KSEI, memberikan kepastian perlindungan dana investor. Jika karena alasan tertentu, perusahaan emiten bangkrut, maka dana nasabah akan diganti seluruhnya. Hal ini, setidaknya hingga saat ini, belum bisa diperoleh melalui jual beli mata uang digital yang satu ini.