Kabar gembira bagi pegawai swasta dan negeri karena pemerintah telah memutuskan akan menaikkan Upah Minimum Provinsi(UMP) untuk tahun 2018 sebesar 8,03 persen. Ini dituangkan berdasarkan keputusan surat Nomor B.240/M.NAKER/PHI9SK-UPAH/X/2018.
Dengan keputusan ini, Gubernur sebagai kepala daerah setiap provinsi di Indonesia wajib mengungumkan dan menetapkan kenaikan UMP paling lambat pada tanggal 21 November 2018 dan peraturan kenaikan UMP ini akan dimulai dari 1 Januari 2019 mendatang.
Kenaikan UMP memang merupakan salah satu hal rutin yang dilakukan oleh pemerintah. Ada banyak faktor yang membuat UMP dinaikkan setiap tahun, salah satunya tentu karena kondisi perekonomian negara itu sendiri.
Kenaikan 8 persen UMP ini sebenarnya lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan tahun lalu. Tahun 2018, kenaikan untuk UMP tercatat sebesar 8.71 persen sedangkan tahun 2017 sebesar 8.25 persen.
Pengunguman tentang kenaikan UMP tahun 2019 mendatang nyatanya tak membuat banyak pihak langsung setuju. Setidaknya ada desakan dari beberapa pihak buruh yang menginginkan kenaikan lebih tinggi yaitu berkisar 20 hingga 25 persen.
UMP naik, gaya hidup ikut naik?
Di Indonesia, saat ini masih banyak orang yang masih berprinsi BPJS. BPJS yang dimaksud bukanlah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial melainkan Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita.
Ungkapan itu merupakan sindirian bagi mereka yang sebenarnya tidak memiliki penghasilan besar, tetapi terlalu memaksakan membeli atau menggunakan barang yang sebenarnya belum terlalu dibutuhkan.
Gaya hidup sering kali menjadi hal yang membuat keuangan jebol. Bayangkan saja, jika UMP naik – memang gaji mengalami kenaikan, tetapi ini tidak serta merta membuat Anda menjadi orang yang bisa membeli segalanya. Kecenderungannya, orang merasa dengan gaji naik maka ia bisa membeli sesuatu yang diinginkannya tanpa memikirkan apakah itu merupakan hal perlu atau tidak.
Memang saat ini ada berbagai produk yang bisa dibeli dengan cicilan. Ini mungkin terlihat membantu, tetapi membeli sebuah barang dengan kredit hanya menunda pengeluaran yang sebenarnya bisa digunakan untuk keperluan yang lebih tepat sasaran.
Gaya hidup yang tidak sesuai dengan penghasilan mungkin bisa menaikkan citra Anda, tetapi ini hanya sementara. Dengan mengikuti gaya hidup yang mahal dibandingkan pemasukan, mau kenaikan berapa pun pada gaji yang Anda terima – niscaya Anda akan selalu merasa kekurangan.
Dibanding harus terus menuntut UMP yang lebih tinggi, sebaiknya mulai bijak menggunakan uang yang ada. Anda bisa gunakan uang untuk mulai berinvestasi atau bisnis, dan tentu ini lebih baik ketimbang mengikuti gaya hidup yang terlalu dipaksakan.