Dunia perbankan tengah mengalami revolusi besar-besaran. Hal ini semakin dipicu dengan kondisi pandemi yang tengah melanda dunia. Kebijakan pemerintah terkait pembatasan aktivitas sosial dan mobilitas mendorong masyarakat untuk sebanyak mungkin tetap berada di rumah. Hal ini kemudian berdampak signifikan terhadap berbagai aktivitas, baik ekonomi maupun sosial, yang awalnya membutuhkan kontak antara pelaku usaha dengan masyarakat. Salah satu di antaranya adalah sektor perbankan. Jika dahulu sebagian besar layanan perbankan mewajibkan nasabah untuk datang ke kantor cabang, namun hal ini tidak bisa lagi diterapkan. Di satu sisi, masyarakat dituntut untuk berada di rumah. Sementara di sisi lain, sebagai nasabah, masyarakat tetap membutuhkan akses ke sektor keuangan untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Belum lagi dunia perbankan dihadapkan dengan kenaikan tren di tengah masyarakat yang menganggap aktivitas perbankan konvensional sudah ketinggalan zaman karena belum secara fundamental menyasar dan tersedia di ranah digital. Hal-hal ini kemudian mendorong perbankan konvensional untuk merambah ke dunia bank digital.
Apa Itu Bank Digital?
Bank digital merujuk pada lembaga perbankan yang sebagian besar layanannya serta infrastrukturnya dilakukan dalam atau melalui ekosistem digital. Dengan kata lain, pada bank digital, nasabah melakukan sebagian besar aktivitas perbankan melalui aplikasi perbankan. Di saat bersamaan, infrastruktur pendukung layanan perbankan juga sebagian besar berada di dalam ekosistem digital. Hal ini bisa dilihat misalnya dari jumlah kantor cabang fisik yang jauh lebih kecil daripada perbankan konvensional, dan lain sebagainya.
Berbagai Keuntungan Bank Digital
Lahir sebagai sebuah bentuk inovasi, kehadiran bank digital ditujukan untuk menghadirkan berbagai keuntungan bagi para nasabahnya. Bank digital terutama diharapkan mampu menjawab kebutuhan nasabah akan layanan perbankan yang dapat diakses dengan lengkap, mudah, dan cepat di setiap kesempatan. Hal ini harus bisa dilakukan bahkan di luar hari dan jam kerja sekalipun. Tak hanya itu, seluruh layanan ini juga harus dapat diakses dengan kualitas dan biaya layanan yang setidaknya sama dengan layanan perbankan konvensional pada umumnya. Dua fitur utama ini selalu menjadi incaran para calon nasabah perbankan digital ketika mencari suatu layanan bank digital.
Keuntungan seperti ini kemudian dicoba diwujudkan oleh ekosistem bank digital dengan menawarkan bentuk layanan sebagai berikut.
- Nasabah dapat dengan mudah membuka dan menutup rekening cukup dengan bermodalkan aplikasi yang tersedia. Proses pendaftaran bahkan hanya memakan waktu di bawah 30 menit. Semua proses ini dapat dilakukan tanpa harus berkunjung ke kantor cabang bank.
- Nasabah dapat melakukan hampir semua layanan perbankan melalui aplikasi di setiap saat, bahkan di luar hari dan jam kerja sekalipun.
- Nasabah dikenakan biaya layanan terjangkau atas setiap layanan perbankan yang digunakan
- Aplikasi bank digital dikembangkan dengan antarmuka yang mudah dipahami oleh nasabah, terutama bagi generasi milenial yang akrab dengan gaya hidup digital
- Bank digital menawarkan berbagai bentuk promosi atau bonus menarik yang dapat diakses oleh para calon nasabah. Beberapa di antaranya mencakup bonus jika berhasil mendatangkan nasabah baru, bonus jika melakukan transaksi perbankan tertentu, atau semacamnya. Sebelumnya, bonus-bonus seperti ini jarang ditemukan pada lembaga perbankan konvensional.
Dengan adanya berbagai keuntungan ini, tak heran jika bank digital mampu melakukan penetrasi pasar dengan cepat. Berbagai kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan oleh pihak perbankan mampu dengan cepat menarik hati masyarakat untuk segera bergabung. Bahkan, dengan tingkat antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, beberapa kalangan bahkan memperkirakan hal ini bisa mendatangkan kiamat bagi lembaga perbankan konvensional. Hal ini selaras dengan tren perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah ke digital.