Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan. Beda halnya dengan mata uang kripto, investasi saham relatif memiliki volatilitas yang lebih rendah. Hal ini berarti risiko yang dihadapi investor terkait perubahan nilai aset lebih kecil jika dibandingkan dengan mata uang kripto. Apalagi jika investor memilih perusahaan dengan aspek fundamental yang baik. Jika demikian halnya, emiten yang dipilih dipastikan dapat bertumbuh dari tahun ke tahun. Bagi investor, hal ini tentu membawa kabar baik karena nilai saham yang dimiliki juga bertumbuh. Tak hanya itu, investor juga kemungkinan mendapatkan dividen yang dibagikan oleh pihak emiten. Tak heran jika dalam berbagai analisis investasi saham, para investor didorong untuk selalu memperhatikan dan lebih menuangkan perhatian pada analisis fundamental daripada teknikal. Hal ini berlaku terutama bagi para investor yang memilih investasi berskema jangka menengah hingga panjang.
Parameter Kesehatan Emiten dalam Investasi Saham
Aspek fundamental dalam analisis saham dapat diartikan sebagai parameter-parameter yang terkait langsung dengan kondisi perusahaan pada saat ini. Aspek tersebut dapat mencakup kondisi keuangan, kondisi pasar tempat emiten melaksanakan usahanya, kebijakan pemerintah, kondisi global, hingga aspek-aspek terkait lainnya. Idealnya, semakin positif kondisi-kondisi yang disebutkan di atas, kondisi perusahaan atau emiten dapat pula dianggap semakin baik.
Dari segi kondisi keuangan, misalnya, aspek fundamental perusahaan dapat dilihat dari berbagai sisi. Kondisi keuangan misalnya dapat dilihat dari perbandingan nilai saham dengan nilai buku saat ini atau Price to Book Value (PBV). Dalam saham, perusahaan dianggap semakin menarik untuk menjadi target investasi apabila nilai PBV yang dimiliki relatif kecil. Hal ini karena nilai PBV yang semakin kecil mengindikasikan nilai saham yang ditawarkan relatif wajar jika dibandingkan dengan nilai perusahaan tersebut apabila dijual seluruhnya atau yang dikenal dengan istilah nilai buku.
Selain itu, kondisi perusahaan juga bisa dilihat dari tingkat utang, kemampuan pembayaran utang, aset yang dimiliki, tingkat pembayaran pajak, hingga ekspansi usaha yang dilakukan. Hal-hal semacam ini dapat memberikan gambaran kepada pihak investor perihal kondisi terkini perusahaan yang dipilih. Semakin baik kondisi yang digambarkan oleh masing-masing aspek tersebut, tentu semakin menarik pula perusahaan terkait untuk dipertimbangkan sebagai bidang investasi.
Fundamental yang Kuat Jaminan Tahan Guncangan Lebih Baik dalam Investasi Saham
Tak hanya menjadi daya tarik untuk dibeli sahamnya, kondisi fundamental yang kuat juga memiliki manfaat lain dalam investasi saham. Kondisi fundamental yang baik memberikan gambaran akan fondasi suatu perusahaan. Semakin baik kondisi fundamental suatu perusahaan, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan terkait untuk mampu bertahan di berbagai kondisi. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki tingkat pembayaran utang yang baik serta tingkat produksi yang tinggi akan relatif mampu bertahan di tengah isu kredit macet yang tengah melanda suatu negeri.
Pada kasus lain, misalnya, perusahaan di sektor energi batu bara yang memiliki divisi pemurnian mineral dalam bentuk smelter akan lebih mampu bertahan di tengah kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bahan mineral dalam bentuk mentah. Hal – hal semacam ini tentu menjadi incaran para investor, terutama bagi mereka yang mengincar jangka menengah maupun panjang. Dengan kondisi perusahaan yang cukup baik, para investor setidaknya mendapatkan jaminan bahwa perusahaan yang mereka pilih akan mampu bertahan untuk jangka panjang demi memberikan keuntungan pada tingkat tertentu yang mereka incar.