Uncategorized

Pentingnya Memberantas Rentenir demi Ekonomi

Ekonomi menjadi salah satu pilar penting sebuah bangsa dan negara. Namun berbeda dengan anggapan banyak kalangan sejauh ini, ekonomi tidak hanya bergantung pada pelaku makro atau ekonomi besar. Ketahanan ekonomi sebuah negara pada kenyataannya sangat bergantung pada dukungan seluruh elemen masyarakat, termasuk masyarakat umum dan pelaku ekonomi kecil menengah. Basis masyarakat dan pengusaha kecil yang jauh lebih besar mampu memberikan sumbangsih ekonomi yang tidak kalah besar. Sayangnya, dalam praktiknya, mereka kerap mengalami berbagai tantangan. Salah satunya adalah kehadiran rentenir. Kehadiran rentenir bahkan kerap membuat masyarakat kehilangan rasa percaya kepada institusi keuangan, sehingga memperlemah ekonomi nasional. Oleh karena itu, penting untuk memberantas rentenir demi ekonomi.

memberantas rentenir

Pentingnya Memberantas Rentenir

Memberantas rentenir adalah salah satu hal yang harus dilakukan. Hal ini tidak hanya merupakan peran pemerintah, tapi seluruh kalangan, tidak terkecuali pihak swasta dan pemerintah. Ada banyak alasan yang mendorong pentingnya seluruh kalangan melakukan tugas ini.

Kehadiran rentenir di tengah masyarakat hanyalah sebuah solusi semu. Di awal, pihak rentenir hadir sebagai pihak yang memberikan bantuan keuangan bagi masyarakat. Memang, masyarakat bisa segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Namun bantuan instan ini tidak sepadan dengan risiko dan kerugian yang harus mereka tanggung. Di satu pihak, bantuan diberikan kepada masyarakat tanpa ada ketentuan yang jelas. PIhak rentenir bahkan disinyalir bisa mengubah ketentuan peminjaman secara sepihak dengan sesuka hati. Pihak masyarakat selaku nasabah pun tidak bisa berbuat banyak. Hal ini karena rentenir akan mengandalkan teror untuk memaksa kesepakatan tidak adil tersebut berlaku.

Tak hanya itu, jumlah pengembalian pinjaman pun tidak masuk akal. Hal ini menjadi alasan berikutnya untuk memberantas rentenir. Tak jarang rentenir membebankan bunga pinjaman hingga 10%, 20%, atau bahkan lebih dari pokok pinjaman. Angka ini jauh lebih besar dari ketentuan pinjaman perbankan yang hanya mencapai 2.5% atau bahkan lebih kecil untuk setiap bulan. Tak heran jika kemudian banyak masyarakat yang jangan bisa membayar kembali pokok pinjaman, mereka bahkan kesulitan untuk sekadar membayar bunga pinjaman.

Di samping itu, etika penagihan yang dilakukan para rentenir juga kerap kali tidak bisa diterima secara logika dan etika. Tak jarang masyarakat menjadi korban teror, pemerasan, maupun tindak kekerasan. Pihak rentenir tidak mempedulikan daya bayar masyarakat yang bisa jadi terpaksa untuk mengutamakan pengembalian pinjaman daripada kebutuhan sehari-hari. Bahkan pihak rentenir kerap memaksa pengembalian dengan menarik paksa barang yang berada di kepemilikan nasabah. Hal ini tetap terjadi bahkan ketika nilai jual barang tersebut jauh melebihi nilai pinjaman beserta bunga pinjaman. Akibat rendahnya tingkat literasi masyarakat akan produk keuangan, hal ini masih tetap terjadi di tengah masyarakat.

Memberantas Rentenir demi Penguatan Ekonomi

Mengingat besarnya dampak negatif para rentenir, penting bagi seluruh kalangan masyarakat untuk menabuh genderang perang terhadap ancaman ini. Berbagai upaya perlu dilakukan seperti berikut ini.

  1. Pemerintah dan DPR perlu mengeluarkan instrumen peraturan maupun produk perundang-undangan yang menghalangi lahirnya rentenir di tengah masyarakat dan di saat yang bersamaan membasmi rentenir yang terlanjur ada di tengah masyarakat
  2. Pemerintah perlu mendorong perbankan untuk mempermudah akses pinjaman ke lembaga perbankan. Dengan cara ini, masyarakat bisa semakin meninggalkan para rentenri
  3. Pemerintah perlu mendorong hadirnya koperasi di tengah masyarakat, termasuk koperasi simpan pinjam. Koperasi bisa hadir sebagai solusi bantuan keuangan dengan semangat gotong royong dan bunga pinjaman yang jauh lebih rendah
  4. Pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat juga perlu meningkatkan literasi keuangan di tengah masyarakat. Literasi yang semakin baik akan mendorong masyarakat untuk semakin menyadari bahwa kehadiran rentenir tidak akan pernah menyelesaikan, tapi justru memperparah masalah yang ada.